Kebondalem, Pemalang – Dalam rangka Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tim 163 Universitas Diponegoro, mahasiswa Amelia Syahrani dari Jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri berhasil mengimplementasikan teknologi hijau pada skala industri kecil menengah dalam program kerja multidisiplin yang berfokus pada optimalisasi perawatan alat masak untuk pelaku UMKM lokal. Program kerja yang dilakukan pada Kamis, 31 Juli 2025 bertajuk “Optimalisasi Perawatan Alat Masak Berbasis Formulasi Pembersih Anti Karat dan Anti Lengket” ini merupakan inisiatif yang berasal dari usulan Dosen Pembimbing Lapangan KKN, Sri Risdhiyanti Nuswantari, S. Tr. T., M. T., yang mengamati problematika perawatan peralatan produksi pada UMKM makanan, khususnya akumulasi residu lemak dan pembentukan korosi pada permukaan logam yang dapat menurunkan efisiensi produksi dan kualitas produk, serta melihat potensi pengembangan solusi praktis bagi pelaku usaha mikro.

Sasaran utama program ini adalah UMKM Stik Keju yang berlokasi di Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, dengan mitra utama Ibu Maharani sebagai pelaku usaha. Melalui pendekatan teknologi sederhana namun efektif, Amelia mengembangkan formulasi pembersih alami yang terdiri dari baking soda, bubuk daun kelor, bubuk daun mimba, dan cuka.

Menurut Amelia, pemilihan bahan-bahan tersebut memiliki alasan dalam mekanisme kerja cairan pembersih dalam penggunaan. Natrium bikarbonat (NaHCO₃) dipilih sebagai komponen utama berdasarkan sifat amfoterik yang memungkinkan regulasi pH sistem pada rentang 8,1- 8,4, kondisi optimal untuk proses pembersihan tanpa menyebabkan korosi berlebih pada substrat logam. Kinetika reaksi dengan asam asetat menghasilkan CO₂ yang berperan sebagai agen lifting mechanism untuk partikel kontaminan. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) mengandung senyawa bioaktif quercetin (C₁₅H₁₀O₇) dengan konstanta disosiasi asam (pKa) 6,31 yang memungkinkan aktivitas antioksidan optimal pada pH sistem. Mekanisme penghambatan oksidasi terjadi melalui donasi elektron kepada radikal bebas, mencegah propagasi reaksi oksidasi pada permukaan logam.Daun mimba (Azadirachta indica) berkontribusi melalui senyawa azadirachtin yang memiliki struktur limonoid dengan gugus epoksida yang reaktif terhadap enzim mikroorganisme, menghasilkan efek biocidal dengan minimum inhibitory concentration (MIC) yang rendah. D-limonene dalam minyak lemon menunjukkan sifat hidrofobik dengan nilai log P 4,83, memungkinkan penetrasi efektif ke dalam lapisan lipid dan trigliserida yang terakumulasi pada permukaan peralatan masak. Mekanisme degreasing terjadi melalui solubilisasi lemak berdasarkan prinsip “like dissolves like”.

Produk cairan pembersih hasil inovasi ini dirancang khusus untuk mengatasi permasalahan karat dan lengket pada peralatan masak yang sering dihadapi pelaku UMKM, sekaligus menawarkan alternatif pembersih yang ramah lingkungan dan ekonomis. Program kerja ini memvalidasi konsep teknologi appropiate yang mengintegrasikan prinsip-prinsip teknik kimia dengan keberlanjutan lingkungan, sekaligus memberikan solusi praktis bagi permasalahan industri skala kecil. Pendekatan ini sejalan dengan paradigma industri 4.0 yang menekankan efisiensi proses dan minimalisasi dampak lingkungan melalui utilisasi bahan baku terbarukan. Implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas produk UMKM mitra, serta memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ekonomi lokal di Kabupaten Pemalang.

Program KKN Tematik ini menunjukkan komitmen Universitas Diponegoro dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian daerah.