Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP) terus melakukan pembaruan dengan menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif. Upaya ini ditujukan untuk membekali lulusannya agar siap beradaptasi dan tanggap menghadapi dinamika dunia kerja modern yang semakin terintegrasi dengan digitalisasi. Lulusan TRKI dituntut memiliki ketahanan mental dan fisik yang prima dalam menjawab tantangan industri masa kini dan mendatang.

Ketua Program Studi TRKI, Mohamad Endy Julianto, menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi pembelajaran sesuai kebutuhan industri kontemporer. Untuk itu, TRKI telah menerapkan sistem revitalisasi pendidikan vokasi yang dimodifikasi. Program ini mencakup sistem ganda terintegrasi dengan industri, teaching factory berbasis Project-Based Learning (PJBL), pelatihan ulang (retooling), keterlibatan praktisi industri, dan kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSP).

Hasilnya sangat nyata—sejumlah perusahaan multinasional kini secara aktif melakukan rekrutmen langsung di kampus. Salah satu lulusan yang mencuri perhatian adalah Desmilia Sefti, yang dalam waktu satu bulan mendapat tawaran dari tiga perusahaan besar: PT Eternal Nickel Industry, PT Rekayasa Engineering, dan BPS Pertamina Hulu Energi.

Desmilia, lulusan TRKI SV UNDIP, menorehkan prestasi berkat pengalamannya yang beragam di sektor industri. Kariernya diawali sejak masa kuliah melalui berbagai program magang yang membentuk keahliannya dalam bidang teknik proses dan manajemen industri. Saat memasuki semester tujuh, ia menjalani magang enam bulan di PT Citra Resins Industries sebagai Process Engineer, yang memperkaya pemahamannya mengenai operasional industri kimia dan upaya peningkatan efisiensi serta keselamatan proses.

Ia kemudian melanjutkan pengalaman praktik lapangan di PT Pertamina Hulu Rokan sebagai Field Process Engineer, memperluas wawasannya dalam pengelolaan langsung di lapangan. Tak hanya itu, Desmilia juga mengikuti program MAGENTA FHCI BUMN di PT Pertamina Geothermal Energy, yang memperdalam pengetahuannya di bidang energi terbarukan, khususnya pada sistem pengelolaan energi panas bumi.

Dengan bekal itu, Desmilia mengasah kemampuan dalam bidang Process & Industrial Management, terutama dalam pemodelan proses menggunakan perangkat lunak seperti Aspen HYSYS dan Pipesim. Keahlian ini membuatnya mampu merancang serta menganalisis proses secara presisi, sekaligus memastikan aspek keselamatan kerja terjaga.

Tidak hanya fokus pada praktik, Desmilia juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan memperoleh sertifikasi, berkat dukungan Prodi TRKI. Pelatihan yang ia ikuti antara lain P&ID untuk industri minyak dan gas, perhitungan hidrolik flowline, serta pelatihan standar ISO (ISO 45001:2018, ISO 22000:2018, dan ISO 9001:2015). Ia juga mendalami keselamatan kerja melalui pelatihan seperti HAZOP, HIRAC, dan JSA.

Tahun 2023, Desmilia berhasil mendapatkan sertifikat dari Kemnaker sebagai Certified of The Supervision Development of Occupational Safety and Health Norms. Tak hanya itu, ia juga meraih sertifikasi BNSP sebagai Certified Production Supervisor in Production Process of Liquid Chemical melalui TUK TRKI dan LSP Vokasi UNDIP.

Dengan latar belakang pengalaman dan sertifikasi yang dimiliki, Desmilia menunjukkan komitmen tinggi untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri energi nasional, sekaligus menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda.