Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, 1 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar program kerja multidisiplin di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, pada Kamis, 1 Agustus 2024. Program ini dilaksanakan sebagai inovasi dalam bidang budidaya perikanan dan pertanian dalam satu waktu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat budidaya ikan dan tanaman kekinian tanpa menggunakan lahan.

Seperti yang kita ketahui dalam kegiatan berbudidaya ikan tentu membutuhkan lahan yang sangat luas untuk kolam pemeliharaan. Akan tetapi pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 Pukul 19.30 di kediaman salah satu rumah warga mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro telah berhasil menjalankan program kerja multidisiplin “BUDIKDAMBER”.

BUDIKDAMBER merupakan singkatan dari Budidaya Didalam Ember. Tidak hanya ikan saja, melainkan juga bisa melakukan kegiatan menanam sayuran mayur sekaligus. Apa saja keunggulan dari kegiatan BUDIKDAMBER yang pertama yaitu tentunya tidak membutuhkan lahan yang luas dan tidak memakan biaya yang besar dikarenakan perawatannya yang relatif mudah. Kegiatan ini tentunya juga membantu masyarakat dalam pasokan ketahanan pangan untuk sehari-hari sebagai sumber protein hewani, produksi yang dihasilkan juga tinggi dan waktu pemeliharaan yang reatif singkat menjadi salah satu keunggulan kegiatan BUDIKDAMBER.

Tidak semua jenis ikan dapat dibudayakan pada wadah yang sempit akan tetapi salah satu jenis IKAN yang dapat digunakan dalam kegiatan BUDIKDAMBER yaitu jenis ikan lele, ikan gabus, ikan patin dan ikan nila. Jenis SAYURAN yang dapat ditanam yaitu sawi, pakcoy, dan kangkung.

“Mengapa harus BUDIKDAMBER? Karena dalam kegiatan BUDIKDAMBER berpotensi dalam melakukan kegiatan bisnis yang nantinya dapat menghasilkan profit (keuntungan).” Ujar mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro pada saat melakukan demonstrasi dan pemahaman mengenai BUDIKDAMBER.

Langkah awal dalam proses pembuatan BUDIKDAMBER yaitu melakukan penyemaian pada tanaman dengan menggunakan. Jenis tanaman yang disemai pada media rockwool yaitu kangkung. Rockwool sendiri, merupakan serat mineral ringan yang terbuat dari bahan dasar bebatuan, yang dirancang sebagai bahan peredam suara, isolasi terhadap panas, dan biasa digunakan sebagai media tanam hidroponik. Penyemaian tanaman dilakukan dan membutuhkan waktu sekitar 4-5 hari. Siapkan gelas plastik kemudian Lubangi pada sisi samping dan dasar gelas dengan menggunakan solder. Hal tersebut bertujuan agar nantinya   air pada kolam pemeliharaan dapat membasahi rockwool, apabila rockwool kering tanaman tidak akan mendapatkan pasokan air dan dapat menyebabkan kekeringan. Selanjutnya isi gelas dengan rockwool yang telah ditumbuhi oleh kangkung.

Langkah kedua siapkan ember pemeliharaan dan beri lubang pada tutup ember sebagai tempat untuk meletakkan gelas plastik. Isi ember dengan air, ketinggian air hingga dasar gelas plastik berisi kangkung. Masukkan benih ikan lele, diamkan selama 1-2 hari dan tidak diberi makan agar lele dapat beradaptasi dengan suhu air. Media BUDIKDAMBER yang sudah jadi dipindahkan ke tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup agar dapat merangsang pertumbuhan tanaman kangkung.

Tips pemeliharaan ikan dalam BUDIKDAMBER yaitu dengan memperhatikan pemberian pakan yaitu pada pagi dan sore hari, kemudian kualitas air. Pergantian air pemeliharaan dapat dilakukan apabila nafsu makan ikan mengalami penurunan, air pemeliharaan berbau busuk dan ikan bertingkah menggantung (Kepala di atas dan ekor di bawah). Cara mengganti air dengan melakukan penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang (penyiponan) dilakukan 7-10 hari sekali, atau dapat dilakukan dengan mengganti menggunakan air bersih paling tidak sisakan 30% air pemeliharaan sebelumnya. Untuk tanaman pastikan selalu terkena sinar matahari dan kelembapan pada rockwool tetap terjaga. Waktu yang dibutuhkan untuk pemeliharaan ikan yaitu 2-3 bulan, sedangkan untuk pemanenan pada sayuran kangkung pertama dapat dilakukan 14-21 hari sejak melakukan penanaman kangkung tersebut.

Dalam kegiatan BUDIKDAMBER diharapkan masyarakan dapat melakukan kegiatan budidaya walaupun memiliki keterbatasan lahan. Hasil dari kegiatan ini juga nantinya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari atau dapat diperjual-belikan yang nantinya akan menghasilkan profit (keuntungan) dari hasil penjualan.