Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, 8 Agustus 2024 – Pada hari Kamis, 8 Agustus 2024, Gabriel Christoffel (Studi Lapangan dan Pengabdian Masyarakat UNDIP), melaksanakan kegiatan inovasi di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Program pelatihan pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah di Desa Bekonang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara membuat sabun cuci tangan dari minyak jelantah. Diharapkan pelatihan ini dapat berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Minyak jelantah, yang merupakan sisa minyak goreng bekas, memiliki dampak negatif yang signifikan jika dibuang sembarangan, seperti pencemaran pada tanah yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, dan pencemaran air yang dapat menghambat ekosistem perairan. Oleh karena itu meskipun berdampak buruk jika dibuang sembarangan, minyak jelantah ternyata memiliki potensi yang sangat baik untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat, salah satunya adalah sabun cuci tangan.
Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat, Gabriel Christoffel, Mahasiswa Teknik Kimia Industri, Universitas Diponegoro, mengadakan program inovasi pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah. Dalam pelatihan ini, masyarakat diajak untuk membuat sabun cuci tangan mulai dari pengolahan minyak jelantah menjadi minyak yang murni kembali hingga pencampuran bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan sabun cuci tangan hingga menghasilkan produk sabun cuci tangan. Selain itu, masyarakat juga diberikan sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat seperti sabun cuci tangan.
Pelatihan ini melibatkan masyarakat Desa Bekonang, khususnya ibu-ibu PKK, yang dilaksanakan di rumah ketua RT, tepatnya di RT 01 RW 01 Dukuh Mojosari Acara pelatihan ini berlangsung pada hari Kamis, 8 2024 yang dimulai pukul 19.30 – 21.30 WIB. Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dan partisipasi aktif dari warga desa.
Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang mengenai apa itu minyak jelantah, bagaimana minyak jelantah itu berbahaya jika dibuang sembarangan, lalu ke tahapan pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah yang disajikan dalam bentuk video yang ditampilkan melalui proyektor. Adapun tahapan pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah adalah sebagai berikut,
Persiapan (Penyaringan Minyak Jelantah)
- Langkah yang pertama, saring 600 ml minyak jelantah. (Dapat Menggunakan Saringan atau kain saring)
- Timbang 28 gr bleaching earth, lalu, masukkan ke dalam minyak jelantah.
- Kemudian, saring campuran menggunakan kertas saring dan corong.
Pembuatan Sabun Cair
- Langkah pertama, masukkan 4-5 sdm air ke dalam 32,5 gram Kalium Hidroksida (KOH).
- Aduk larutan KOH hingga KOH terlarut sempurna, Setelah itu, campurkan larutan KOH ke dalam minyak hasil pemurnian.
- Setelah itu, campurkan larutan KOH ke dalam minyak hasil pemurnian.
- Aduk campuran hingga mengental dan sedikit memadat.
- Selanjutnya, tuang 825 mili liter air panas ke dalam campuran. Lalu aduk terus hingga tercampur dan menjadi larutan sabun.
- Tambahkan essential oil secukupnya, Essential oil berfungsi sebagai pewangi sabun.
- Lalu tambahkan pewarna sabun (optional). Kemudian Aduk larutan hingga pewangi dan pewarna tercampur merata.
- Setelah itu, timbang 5 gram garam dan larutkan dengan 1-2 sdm air. (Garam berfungsi mengentalkan larutan sabun)
“Dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan, selain mengurangi dampak berbahaya yang ditimbulkan dari minyak jelantah jika dibuang sembarangan, kita juga bisa menciptakan produk sabun cuci tangan yang ramah lingkungan yaitu dari minyak jelantah, sehingga dapat mengedukasi masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih,” tutur Etik, salah seorang anggota PKK.
Program kerja ini diharapkan dapat menjadi inpirasi masyarakat desa bekonang untuk dapat mengolah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat salah satunya sabun cuci tangan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan tetap sehat dan bersih. Gabriel Christoffel menyampaikan harapan besarnya agar program inovatif ini dapat dapat berkelanjutan pengimplementasiannya di desa bekonang, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan langkah inovatif ini, diharapkan masyarakat desa bekonang dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.
Komentar Terbaru