Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) merupakan bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi, organisasi mahasiswa, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.

Dukungan ini diharapkan tercapainya tujuan bersama agar mahasiswa vokasi benar-benar terasah kompetensinya sehingga mampu bersaing secara global bahkan diharapkan juga mahasiswa vokasi dapat membuat sebuah terobosan baru di tengah era industri 4.0 serta mahasiswa dapat turut membangun dan membina masyarakat desa agar lebih mandiri dan sejahtera sehingga terbinanya masyarakat desa dalam meningkatkan kemampuan dan mengembangkan potensi daerah secara mandiri untuk meningkatkan perekonomian/mengentaskan garis kemiskinan yang juga termasuk bentuk implementasi dari  SDG 1: No poverty, SDG 2: Zero hunger, SDG 8: Decent work and economic growth, SDG 15: Life on land, SDG 16: Peace, justice, and strong institutions, 

Himpunan Mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri (HM TRKI) dinyatakan lolos seleksi Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) Batch 2 tahun 2023. Sebagaimana Tridharma Perguruan Tinggi, di mana salah satunya adalah pengabdian masyarakat, maka dalam pengimplementasiannya HM TRKI akan melaksanakan program dengan judul “Petani Sayur Wafer Pakan Ternak (PESAWAT)” yang berupaya melakukan pemberdayaan pada masyarakat desa yang diketuai oleh Farid Maulana Yusuf dengan NIM 40040121650080 dan diwakili oleh Arien Bella Saputri dengan NIM 40040121650006, beranggotakan 8 dan 6 volunteer, jurusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, yang dibimbing oleh Dr. Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing.

Tim P2MD ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan keterampilan kepada warga Desa Losari, Kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah, dalam mengelola limbah secara efektif dan ekonomis melalui teknologi pengolahan pakan berbasis limbah sayur menjadi wafer ternak dan pupuk kompos. Harapannya, program ini dapat menjadi inisiatif yang berkelanjutan di masyarakat Desa Losari, serta memfasilitasi pembinaan kelompok masyarakat desa untuk menjaga berkelanjutan program ini. (Lala)