Perkembangan yang ada di bidang industri saat ini semakin cepat dan tak terelakan. Hal ini terjadi seiring revolusi industri 4.0 di mana digitalisasi semua sektor industri mengubah paradigma baru. Menjawab tantangan tersebut, Program studi S1 Terapan, TRKI Sekolah Vokasi Undip, berkolaborasi dengan Praktisi Industri untuk mengikis gap antara industri dan akademik. Melalui transfer ilmu dari praktisi industri, diharapkan mahasiswa mampu dengan cepat menyesuaikan dan beradaptasi tentang kebutuhan industri saat ini.
Mohamad Endy, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Sekolah Vokasi Undip menjelaskan, kolaborasi antara program studi dengan praktisi industri yang sudah berpengalaman diharapkan mampu mendorong percepatan transfer ilmu dan teknologi kepada mahasiswa. “Kami sangat berharap kolaborasi ini bisa terus terjalin dan mengundang para praktisi hebat di bidang kimia industri untuk turut serta dalam menyiapkan mahasiswa TRKI agar siap menghadapi perubahan di bidang industri ini”, tuturnya.
Salah satu praktisi yang sudah bekerjasama dengan program studi S1 terapan TRKI adalah Ir. Tjoek Oedowo, MH. Ia adalah Praktisi sekaligus Direktur Utama PT. Wealthindo Putrapramesti Perkasa mempunyai pengalaman sebagai Konsultan Penyusun Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar di dua perusahaan Kimia dan Petrokimia. Saat ini Tjoek Oedowo mengajarkan Process Hazard Analysis (PHA) dengan berbagai implementasinya seperti Hazops, Failure Mode Effect Analysis, Fault Tree Analysis, Bow Tie, What If. Selanjutanya Tjoek Oedowo menambahkan bahwa tujuan PHA ini adalah untuk mencegah dan menghindari kegagalan suatu proses serta mengevaluasinya sehingga Katastropik Insiden seperti kebakaran besar, ledakan dan pelepasan gas beracun yang mengancam karyawan dan penduduk sekitarnya dapat dihindari.
Komentar Terbaru