Kudus–Dataran tinggi Muria memiliki potensi hasil alam berupa kopi, dengan luas lahan mencapai 452 ha, kawasan ini dapat memproduksi biji kopi dengan kualitas tinggi sekitar 1,5-2 ton per tahunnya. Selain itu di Lereng Gunung Muria, terdapat Makam Sunan Muria sebagai kawasan religi yang menjadi daya tarik bagi para peziarah maupun wisatawan. Hal tersebut menambah potensi pengembangan UMKM kopi di Kawasan lereng Gunung Muria. Namun sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang, kegiatan perekonomian menurun drastis sehingga berdampak pada penjualan produk UMKM kopi. Kopi Itheng (Agro Mulyo) dan Kopi Tasty (TastyCo) yang berada di lereng Gunung Muria merupakah UMKM Kopi yang terdampak pandemi Covid-19.

Kopi Itheng dan Kopi Tasty merupakan produk unggulan UMKM Kopi Muria milik Bapak Abdul Rohman (Argo Mulyo) dan Ibu Shinta Dwi Mutiarani (Tasty) yang berada di Desa Colo. Saat ini kedua UMKM tersebut mencoba bangkit dari dampak pandemi COVID-19 yang hampir seluruh proses produksinya terhenti, bahkan sejumlah alat produksi dijual untuk menyambung hidup. Seiring dibukannya kembali kawasan wisata Colo, permintaan akan produk kopi robusta muria mulai meningkat. Namun, proses produksi yang masih rendah menjadi hambatan bagi UMKM untuk memenuhi permintaan konsumen, karena proses produksi kopi robusta muria di kedua UKM tersebut masih dilakukan secara manual dan konvesional.

Dari hasil observasi inilah, dosen TRKI Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) Hermawan Dwi Ariyanto, Ph.D bersama timnya melalui Pengabdian Masyarakat Penguatan Komoditi Unggulan (PKUM) dorong akselerasi UMKM terdampak Covid-19 dengan alat Re-Circulating Fluidized Bed Roaster untuk bangkit dari dampak pandemic Covid-19. Hal ini sejalan dengan salah satu poin Tujuan Pembangun Berkelanjutan nomor 9 yakni “industri, inovasi dan infrastruktur”. Hermawan Dwi Ariyanto, Ph.D. menuturkan “Alat ini dapat menghemat energi, menghemat produksi serta sangat efisien karena, pada teknologi ini ditambahkan proses re- circulation udara pemanas yang dihasilkan dari bed roaster, sehingga panas tidak dibuang ke lingkungan melainkan dimanfaatkan kembali untuk roasting biji kopi”. “Semoga alat ini dapat bermanfaat dan membantu menunjang produksi UMKM dan omset dapat naik dengan adanya alat Re-Circulating Fluidized Bed Roaster ini” lanjutnya.