Semarang–Salah satu masalah besar di berbagai negara berkembang adalah sampah organik, tak terkecuali Indonesia. Setiap hari sampah yang dihasilkan masyarakat semakin besar namun tindakan yang dilakukan saat ini masih menggunakan cara menimbun sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Menurut Pengkajian dan Penerapan Teknologi tahun 2010, presentase sampah organik mencapai 65,05%. Oleh karena itu, perlu adanya Tindakan lain dalam pengolahan sampah organik tersebut.

Maggot merupakan larva dari lalat tentara hitam (Black Soldier Fly). Maggot biasa digunakan untuk keperluan pakan ternak. Maggot mengandung protein 43,42%, lemak 17,24%, serat kasar 18,82%, abu 8,70% dan air 10,79%, sehingga dapat digunakan untuk alternatif protein pakan ternakTidak hanya itu, maggot juga memiliki kemampuan mendegradasi sampah organik lebih baik dibandingkan dengan serangga lain. Kasgot merupkan hasil residu biokonvesi sampah organik, dimana kasgot memiliki manfaat untuk menjadi pupuk kompos.

Dari hasil observasi inilah, beberapa Dosen TRKI mengadakan pelatihan pengolahan sampah organik menggunakan media maggot di komunitas Bank Sampah Resik Sejahtera, Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen, Kabupaten Semarang. Hal ini sejalan dengan perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11 yakni “Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan”. M. Endy Yulianto, S.T., M.T., dosen TRKI UNDIP mewakili tim mengungkapkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai pengolahan sampah organik menggunakan media maggot dapat mengurangi biaya pakan ternak, mengurangi biaya kompos sayuran dan meningkatkan penghasilan anggota komunitas maupun masyarakat Kelurahan Polaman.

Haryono, Ketua Bank Sampah Resik Sejahtera menerangkan bahwa sebelumnya warga Desa Polaman telah mengolah sampah. Akan tetapi, belum dapat mengolah sampah organik terutama memanfaatkan larva BSF. Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan tersebut sangat membantu warga Desa Polaman dalam mengolah sampah organik secara maksimal serta dapat mengurangi biaya pakan ternak.